Senin, 03 Oktober 2016

PERILAKU GEMPA BUMI ( the behavior of earthquakes )



PERILAKU GEMPA BUMI

        Gempa Bumi merupakan peristiwa alam yang dikenal oleh seluruh penghuni bumi. Setiap bahasa yang dipakai didunia ini memiliki kata yang dapat berarti gempa bumi. Tentu ini mengisyaratkan bahwa persoalan gempa bumi telah diterima sebagai bagian integral dari kehidupan ini seperti peristiwa alam lainnya misal ( Angin, Hujan Panas dll), Akan tetapi mengapa hal tentang gempa bumi begitu mencemaskan ?.
Dan ada beberapa perilaku masyarakat mengenai kejadian gempa bumi ini, yang mana konsep perilaku tersebut dapat digolongkan dalam dua hal yaitu 1. Gempa bumi dalam konsep Masyarakat tradisional. 2. Gempa Bumi dalam konsep Masyarakat modern.

1. Gempa Bumi dalam Konsep Masyaarakat Tradisional.
Bagaimana tanggapan masyarakat tradisional terhadap peristiwa gempa bumi dapat dicermatai melalui cerita rakyat yang berkembang dimasyarakat sebagaimana berikut ini .

  • Masyarakat Tetun di Timor, Masyarakat Tetun memahami sebagai tanda pergantian musim, Karena itu masyarakat tetun menyambut gembira dengan membunyikan alat-alat disekitarnya.
  • Masyarakat Jawa Barat, Masyarakat dijawa barat saat terjadi gempa mereka akan berteriak "aya...aya..aya.." yang berarti " ada" karena konon bumi ini diletakkan diujung tanduk sapi, entah dewa,entah malaikat, karena petugas pemikul bumi itu mendapat informasi dari semut bangkok penjelajah bumi yang memberitahu bahwa saat itu bumi telah kosong, maka sang penyangga segera menggoyangkan kepalanya dan tergoncanglah bumi, orang-orangpun berusaha menyakinkan sipenyangga tentang kehadirannya dimuka bumi dengan berteriak "aya..aya.."
Cerita rakyat sebagaimana  tersebut diatas , lazimnya disebut mitos. Mitos adalah simbol yang digunakan manusia untuk mengungkapkan wawasannya yang dalam mengenai diri sendiri dan alam semesta, yang meliputi harapan-harapan, ketakutan-ketakutan yang paling dalam, hal-hal yang dirindukan, kahidupan dan kematian, yang diungkapkan secara samar-samar serta tidak merupakan pokok-pokok analisis logis.
Jadi dapat dikatakan bahwa masyarakat tradisional telah memahami pada gempa bumi sebagai peristiwa alam yang ada sebab ada akibat dan ada tujuan yang sukar dijangkau oleh kesadaran kritis mereka, Yang pasti dari cerita rakyat tersebut adalah bahwa menusia menyatakan dirinya ada.

2. Gempa Bumi dalam Konsep Masyarakat Modern.
Apakah yang dinamakan Gempa Bumi itu menurut mayasarakat modern atau yang sudah berpikir logis ?
Hingga kini dikenal tiga macam gempa bumi dilihat dari sebab kejadiannya yaitu , Gempa BumiVulkanik, Gempa Bumi Runtuhan dan Gempa Bumi Tektonik.

  • Gempa Vulkanik, Gempa bumi vulkanik terjadi sebelum dan pada saat letusan gunung api , Gempa ini dapat dirasakan langsung dan bersifat lokal atau dirasakan didaerah sekitar gunung api yang meletus itu. Meletusnya gunung api terjadi sebagai akibat dari sistim kerja gaya geser pada cesar yang melingkupinya yang mampu memompa magma lebih cepat mencapai permukaan bumi (ekstrusi magma).
  • Gempa Runtuhan , Gempa runtuhan terjadi akibat runtuhnya bagian atas rongga didalam lithosfera, seperti gua kapur atau terowongan tambang. gempa ini hanya dirasakan pada areal yang relatif sempit tidak jauh dari tempat kejadian.
  • Gempa Tektonik. Seperti diketahui Kulit Bumi merupakan lempeng-lempeng tektonik yang terapung diatas media cair kental, Lempeng-lempeng itu bergerak satu terhadap yang lainnya, ada yang saling mendekat dan ada yang saling menjauh. Dan didunia ini ada 8 lempeng utama yaitu Lempeng pasifik, Lempeng Eurasia, Lempeng Australia, Lempeng Antartika, Lempeng Amerika Utara, Lempeng Amerika Selatan, Lempeng Nazca dan Lempeng Afrika.. Gempa bumi tektonik bisa terjadi karena lempeng tektonik yang bergerak saling mendekat dan lama kelamaan bersinggungan terus bergerak saling mendesak, lempengan satu bisa terangkat dan lempengan yang lainnya bisa menurun atau diam ditempat. Karena pergerakan itu terus berlangsung maka semakin besar pula energi yang tertimbun, Kalau energi itu terus meningkat sedemikian rupa sehingga mengakibatkan kulit bumi tidak mampu menahannya, maka kulit bumi akan pecah sepanjang bidang bidang terlemah  dan terjadilah patahan serta pergeseran batuan hingga mendapatkan keseimbangan baru.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

loading...