Minggu, 16 Oktober 2016

TIPS MENGATASI JIKA ANAK MULAI BERBOHONG



Bagaimana Menyikapi jika Si Kecil Mulai Berbohong

        Tidak usah cemas jika anak kita ternyata mulai berani berbohong, itu normal dalam perkembangan anak,Bagaimana menyikapinya agar perilaku itu tidak sampai diluar kendali, Sabar jangan cepat naik darah sebab bagi balita berbohong bukanlah "kejahatan" yang besar , saat anak mulai berbohong berarti dia mulai mengerti mana perilaku yang diterima dan yang tidak diterima, umumnya dimulai saat umur 3 - 4 tahun saat anak mulai mengerti konsep benar dan salah.
        Anak berbohong dengan alasan yang berbeda-beda sama seperti orang dewasa ketika berbohong bisa jadi bohongnya itu upaya untuk :
  • Menghindari hukuman
  • Menghindar dari tanggungjawab
  • Mendapatkan perhatian
  • Melindungi sesuatu yang sifatnya pribadi
  • Mendapatkan apa yang diinginkan
  • Membuat mereka berbeda dari yang lain
  • Memenangkan persaingan dari saudara-saudaranya.
        Bisa juga kebohongan itu muncul sebagai cara anak menguji kemampuan menghindar diri dari amarah orangtua atau karena tidak ingin mengecewakan orangtua, karena itu orangtua jangan buru-buru marah atau pasang muka seram, yang perlu diupayakan adalah bagaimana supaya kebohongan itu tetap terkendali. Cara-cara atau Tips berikut ini mungkin dapat membantu :

1. Jangan Langsung Memarahi.
        Jika sikecil hanya berbohong sesekali untuk masalah yang remeh dan tidak berkaitan dengan perilaku negatif yang lain, misalnya mencuri tidak usah terlalu cemas atau memarahinya. anak umumnya akan sangat takut jika dimarahi orang tua. jika saat ketahuan berbohong itu dia dimarahi, maka diwaktu yang lain dari pada dimarahi dia akan berusaha untuk mempertahankan kebohongannya itu ini akan lebih berbahaya , lebih baik cobalah cari tahu apa yang membuat sikecil berbohong kemudian dinasehati secara halus mana yang baik mana yang salah. 

2. Ajarkan Bahwa Bohong itu Tidak Baik.
        Jelaskan pada anak kita bahwa orang perlu saling mempercayai sesama, berbohong akan merusak kepercayaan itu, Orangtua tidak perlu memberikan ceramah pangjang lebar kepada anak cukup bilang " Mama sedih Kalau kamu Bohong ".

3. Tumbuhkan Rasa Percaya Diri
        Bisa jadi si kecil berani mengakui bahwa tindakan yang dilakukannya itu salah atau bakal mengecewakan anda. Misal mengaku menjatuhkan pot bunga yang ada diteras rumah . Jika dia sudah berani berjiwa besar seperti itu, orangtua itu perlu menyikapinya dengan bijak, misal " Enggak apa-apa mungkin letaknya terlalu kepinggir jadi mudah jatuh, kaki Budi tidak apa-apakan?".

4. Hargai Rahasia Anak
        Jika anak mengaku bahwa mainan yang dipegangnya itu diambil dari temannya dan akan mengembalikan asal tidak diberitahukan kepada Ayah, hargailah permintaannya itu, jangan menjadikan kasus ini sebagai "senjata" jika sekali waktu mengecewakan lagi. sekali dia tahu anda berbuat begitu dia akan lebih suka berbohong dari pada nanti dipermalukan didepan orang lain.

5. Jadilah Model Yang Baik.
        Kadang secara tidak sadar , orangtua mengajari anak untuk berbohong,Misal " Nanti kalau ditanya Papa, bilang saja kita dari rumah teman Mama ya,". Cara ini membuat orang tua menjadi model yang buruk bagi anak, Padahal anak suka meniru perilaku orangtua dan orang lain dilingkungannya. Orang tua mesti dapat memilah mana bohong untuk kebaikan dan bohong yang jelek.

6. Bedakan Antara Membual dan Berbohong.
        Anak usia pra sekola suka sekali membual( melebih-lebihkan cerita) dan berfantasi. ini bukan kebohongan, melainkan tanda bahwa daya imajinasi mereka tumbuh dengan subur. Dengarkan dan tanggapilah dengan wajar. Mungkin sesekali anda juga merasa terhibur oleh ceritanya, Kecuali jika menurut anda fantasinya sudah melenceng anda bisa meluruskan dengan memintanya bercerita yang lain.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

loading...